Kadar gula dalam darah yang rendah / Hipoglikemia
Untuk kesekian kali saya melaju ke klinik tempat penyaluran donor darah, jarak rumah ke klinik seputar empatpuluh lima menit selama perjalanan kereta cuaca di luar gerimis dan agak dingin sehingga membuat saya malas minum air yang mana biasanya satu hari kuat minum 2 – 2.5 liter, cairan teh, kopi, juice dan air putih. Karena merasa sudah terbiasa yumbang darah hari itu saya sedikit teledor dan menyepelehkan takaran minum saya. Air putih yang saya bawa dari rumah anteng tersimpan dalam rucksack. Sesudah di TKP segera daftar dan mengisi pertanyaan yang berisi 4 lembar rutinitas setiap mau donor harus isi kemudian tensi di cek lalu si suster akan ambil sedikit darah di jari tangan dan menguji value dengan alat blood analyst. Sesudah itu saya di suruh ke loket lain untuk di wawancarai (tanya-jawab) dan dikirim ke-ruang pengambilan darah [seandainya suster menemukan kejanggalan dengan value darah dan saat wawancara, maka pengambilan darah akan ditunda atau dibatalkan].
Step berikut bagian lengan yang akan diambil darah di bersihkan terlebih dahulu dengan cairan desinfeksi. Selama pengambilan darah saya bantu memompa bola karet ditangan untuk memastikan darah keluar dengan teratur. Alhamdulilah tidak berapa lama tabung plastik sudah terisi darah sesuai target. Seketika perut saya terasa lapar diluar dari kebiasaan, lagi.. lagi saya agak ceroboh saat jarum dilepas dari lengan seharusnya saya berbaring relax selama 10 menit dan akan bangkit ke arah cafetaria dan bergerak selama lima menit sebelum duduk dan makan sandwich serta minum air. Kali ini saya ingin buru-buru keluar dari klinik dan ingin makan daging panggang yang di janjikan hubby ke steak house yang jaraknya cuma lima belas menit dari klinik. Sebelum saya bangkit dari kursi rawat suster sudah ngingatin, banyak minum air dan jangan berdiri lama lama.
Tampa pikir panjang saya menuju cafetaria ambil juice apple dan minumum habis sedangkan sandwichnya saya simpan ke dalam backpack incase steak house tutup. Menu yang saya order di steak house sangat menggoda selera sambil sesekali makan potongan daging saya selingi minum teh dan gurihnya kentang goreng. Cuaca di luar masih gerimis sambil berbincang dengan hubby satu persatu irisan daging lembut itu tak terasa hampir habis masuk ke perut. Selama tiga puluh menit saya duduk dan menikmati specialitas restauran itu. Namun tiba tiba saya merasa lemas dan pengap, karena tidak ingin mengganggu hubby yang asik makan saya bangkit dan berbisik ingin ke kamar kecil. Waktu bangkit dari bangku badan sudah sedikit berat tapi saya paksakan melangkah menuju toilet. Perjalanan turun tangga menuju wc serasa lambat dan kepala sudah mulai berkunang-kunang. Agak panik juga saya dibuatnya.. “ada apa ya..” pikir saya sambil berusaha mengingat apa yang harus dilakukan, berjalan atau duduk di anak tangga.
Bintang-bintang tampak begitu jelas dan keringat dingin membasahi kening dan leher.., “wah gawat” keluh saya! “Harus panggil hubby nih biar di tolong.” Tapi saya tak ada tenaga untuk naik.
Dalam keadaan panik tersebut, keluar seorang lelaki muda dari kamar mandi sebelah.. tampa basa-basi saya bilang “Bisa panggilkan hubby diatas?” Lelaki itu bingung sesaat.. “ bisa bahasa inggris?” jawab lelaki itu. “waduh!!!” saya tambah panik bukan karena tidak bisa bahasa inggris, melainkan mata saya sudah gelap dan lemas banget. “never mind..” lirih saya pelan sambil berusaha bergerak dan pegangan tembok. Anak muda itu lari keatas dan berseru. “I’ll get the waiters!”
Waktu berputar begitu lambat keringat dingin makin banyak keluar dan saya takut pingsan berusaha keras mengatur pernapasan, saya buka syal dan tidak lama turun pelayan perempuan yang melayani meja kami tadi. Dia bertanya ada apa. Saya jawab kepala saya kunang kunang dan lemas. Waitres itu seolah paham.. “Tunggu disini, saya ambil gula.” pintanya sambil bergegas. Saya hanya bisa ngangguk dua menit kemudian pelayan muda itu turun dengan sebotol minuman manis bersoda. Tampa pikir panjang saya ambil botolnya dan masuk ke kamar kecil segera minum seteguk dua teguk dan 5 teguk sambil duduk di bangku wc.
Selang beberapa saat apa yang saya makan tadi keluar semua dan pelan pelan dan ajaib kunang-kunang itu hilang, kepala terasa ringan keringat berhenti dan perut pun tenang. Apa yang terjadi saat itu?
Sampai dirumah untuk menjawab pertanyaan tersebut saya mencari tahu, apa penyebab serangan tiba tiba itu. Menurut keterangan Alodokter yang saya dapat di om Google adalah:
Beberapa penyebab timbulnya keluhan diatas antara lain:
– Hipotensi/tekanan darah rendah
– Anemia/kekurangan sel darah merah
– Hipoglikemia/kadar gula dalam darah yang rendah
– Dehidrasi/kekurangan cairan dalam tubuh
– Kelelahan
– Stress
– Masalah jantung
– dan sebagainya
Kesimpulan awam yang saya perkirakan kadar gula saya saat itu rendah dan kurang air minum sehingga ketika perut menerima makanan berat harus bekerja keras dan stres hingga mengakibatkan lemas dan kunang kunang karena badan baru saja mengeluarkan 450ml darah. Entahlah.. tapi saya bersykur hal itu telah berlalu.
Tip.
Seringan apa pun keluhan di tubuh kamu harus dengarkan untuk menghindari hal yang tidak di inginkan. Tubuh akan membuat signal ketika merasa tidak nyaman.