Waktu: 7 menit
Lagi enak selimutan di sofa saya terbangun oleh dering telefon yang tak henti-henti bergetar mesti telefon sengaja dibuat silence.. tapi vibrasi nya cukup menghentak! Dengan enggan saya bangun dan ambil telefon. Saya baca nama yang tertera dari Wa call yang masuk. Ahh.. tumben telefon orang ini, ada apakah, atau dia mau invite saya ke pesta perkawinannya mungkin. Ibu ini sebut saja namanya Laly, dari percakapan terakhir di telefon saya mengambil penafsiran sendiri, bahwa Laly punya harapan besar kepada cowo yang baru dia kenal tiga bulan lewat aplikasi pencari jodoh. Sejak tiga bulan itulah Laly kelihatan kasmaran banget dan pernah tanya bagaimana untuk mengurus surat pindahan.
Saya pun jadi ingin tahu, kamu mau pindah.. kemana dan kenapa? Dengan heran saya tidak langsung menjawab pertanyaan Laly, saya malah KEPO! Balik tanya. Lalu teman ini terpaksa harus cerita kalau dia lagi ditaksir sama cowo yang dia kenal dari aplikasi dan sejak tukaran No. Hp hampir tiap hari mereka pacaran lewat phone dan yang rutin hubungi tentu si pria tersebut. Detailnya bagaimana tentu saya tidak diberi tahu oleh teman. Singkat cerita mereka berdua sudah saling menyukai dan si pria ingin menikahinya dan sedang urus-urus dokumen perpindahan. Saya langsung curiga ko sepertinya tanpa ada pertimbangan ini itu, kenapa si pria ingin secepat itu, ketemu saja belum tetapi saya tidak mau mematahkan hati sahabat saya ini. Sebab saya tahu sekali temen saya ini tipe seorang ibu yang jarang gaul dan keluar happing fun. Paling keluar rumah hanya untuk ketemu ibunya saja dan jarang berkenalan dengan cowo. Nongkrong di mall pun tidak suka apa lagi keluar malam.
Jadi setelah mendengar Laly mau di nikahi pria yang dikenal dari internet agak membuat saya was was. Tapi ada pula kemungkinan lelaki itu memang beneran serius dan bukan tipe scammer sebab dia bilang kadang mereka video call. Tandanya muka cowo itu memang beneran ditunjukin dan bukan cuma foto seperti kebanyakan pola scammer.
Terus saya bertanya kenapa si cowo buru-buru ingin pindah kemari, kan cari kerja tidak semudah itu kenapa tidak liburan saja dulu sambil pendekatan. Dengan lugu Laly menjawab, kalau cowonya ingin mereka segera resmi nikah agar mereka bisa serumah. Dan si Dreck ini [nama yang saya beri], sedang menjual rumahnya sekaligus ngurus dokumen pindahan agar dia bisa terbang secepatnya nemui Laly. Percakapan yang di ceritakan teman saya ini diluar nalar dan akal saya segera mencari jawaban tapi tidak segera saya luncurkan sambil pilih-pilih kata saya mengucap. “Belum ketemu muka, baru video call doang terus dia udah ngajak nikah?” Bucin ya kalian. Teman pun tersipu-sipu polos banget dan tidak menyadari kalau itu cuma jebakan Badmen yang akan menguras kartu ATMnya.

Dari penjelasan teman saya yang sedang bucin ini terdengar mereka berdua sudah membahas uang yang menurut saya agak sensitif dan belum pantas di bicarakan dengan orang yang baru dikenal. Karena waktu itu saya sudah cukup melihat bukti bahwa pemain peran cinta matre & scammer tidak punya perasaan sama sekali, kasar dalam memanipulatif mangsanya. So tanpa menunda, saya ucapkan juga yang saya pikirkan. “ Btw, saya happy denger kamu mau nikah, cuma satu inget ya nasehat ini. Kalau tiba-tiba si dia batalin keberangkatannya, ada hal serius dan dia butuh uang Cash. Pokoknya apa pun yang dia ucap dengan alasan pinjam uang, pake uang kamu dulu kek, sbg. JANGAN Di KASIH! Seru saya kepada Laly. Itu tanda tidak beres. Hati hati jangan sampai terjebak cinta matre & scammer.
Sudah lama sekali ingin menulis cerita ini tapi saya batalkan karena saya pikir kasus kasus seperti ini sudah banyak yang tahu, namun untuk berapa bulan terakhir saya dengar masih ada orang yang terjerat oleh jaringan cinta palsu. Lagi lagi cerita kronologinya sama dan mengakibatkan kegalauan serta depresi buat yang terkait kasus cinta matre dan scammer love. Orang kalau sudah terjebak cinta palsu menjadi susah dinasihati sampai sampai kartu ATM kena gesek berkali kali masih juga belum NgeH kalau si dia cuma mau cuan saja.
Fenomenal CINTA MATRE dan uang isu yang sering terkait dalam sebuah roman murahan yang berbalut kriminilisasi dan hal itu bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja dan tidak cuma marak di Asia tapi terjadi juga di negara maju dan viktim tidak selalu single bahkan sudah berkeluarga. Ganjilnya isu orang yang terlibat dalam roman picisan tersebut seperti tak menyadari atau sadar tapi tak mau terima NYATA! kalau orang yang disuka sebetulnya tak menyukai hingga di setiap kesempatan selalu ada tuntutan kemudian tidak sedikit korban di permalukan. Belakangan begitu sadar keadaan sudah terlambat, si penipu hilang membawa banyak uang dan meninggalkan masalah buat sang korban.
Rata-rata penipuan cinta matre punya motiv dan jalur cerita yang hampir sama. Ada yang sudah bertemu muka dan ada yang cuma melalui video-call. Jika ada kemiripan cerita ini harap di maklumi. So please buat yang single atau sudah berdua, jika naksir orang harus melek.. jangan setengah tidur dan jangan fokus sama tampang dan kata manis saja. Anda harus realitis kalau sudah ada tuntutan dari sebelah pihak, itu layaknya cinta bodong, cinta yang dipaksa karena kebutuhan saja. Cinta tulus itu butuh waktu dan akal sehat tidak akan saling menggigit dan memberatkan salah satu pihak, baik itu dari sisi wanita atau pria. Apa lagi masih masa pacaran… belum jadi beneran sudah banyak tuntutan.
Persamaan cinta matre & scammer sama-sama memiliki satu tujuan yaitu modus penipuan dengan cara mengalihkan cinta sebagai jebakan fenomenal yang mudah di percaya orang. Dan sangat di sayangkan para korban modus ini jarang mau melaporkan kasusnya kepada pihak yang berwenang. Sehingga si pelaku bebas mencari mangsa baru.
“Listen to your heart and your heart will not lie to you.”