Dapur Portugis – Interlaken
Cuaca hari itu bagus sekali, saya iseng jalan kaki mutarin pertokoan di pusat Interlaken. Di kota ini untungnya masih banyak resto kecil yang survive dalam kondisi sekarang. Interlaken kota pariwisata yang bekend dan sangat menawan, turis senang kemari selain menikmati panorama mereka juga menyukai khas restauran yang multikultur yang tersedia di Interlaken mis; Masakan europa, asia dan amerika dan seterusnya.
Ketika menyeberangi jalan saya melihat restauran mungil yang menawarkan khas dapur Portugis, saya segera reservasi tempat untuk makan malam dan melanjutkan jalan. Tepat setengah delapan saya sudah mendapatkan meja yang ditatah rapih dan bersih, kesan pertama saya restauran kelihatan sempit dan atmosfer agak sedikit kaku tapi saya datang kemari untuk mencoba masakannya bukan untuk bernostalgia lol. Ada empat meja yang sudah terisi tamu mungkin kalau tidak ada pandemi resto ini pasti full karena mejanya terbatas.

Singkat cerita. Tadinya saya ingin order octopus bakar tapi ibu yang melayani [owner] menganjurkan octopus goreng mentega, tanpa nolak saya pesan itu sebagai main course dan steak daging sapi, sedangkan appetizernya udang rebus segar.

Appetizer yang ditunggu tidak lama datang yaitu udang segar seperti direbus, daging udangnya tebal dan juicy. Bagi saya porsi pembuka ini terlalu besar takaran dapat dinikmati untuk berdua. Nagihnya kebiasaan makan pedas membuat lidah kurang lincah menela appetizer tersebut, untung owner menawarkan minyak cabe yang ternyata pedas, “Wahhh!”

Step kedua menyusul octopus goreng mentega dengan kentang bakar, tampilan daging gurita yang menggiurkan itu langsung saya lahap dan saat digigit dagingnya lembut dan lecker [padahal tidak banyak bumbu].
Sedangkan komentar untuk steak sapi yang dikombine kentang goreng homemade saya hanya coba sedikit, yang pasti dagingnya empuk dan rasa enaak.