Langkah Yang Tertunda
Peristiwa dan petualang hidup ku tak ingin ku ceritakan, bukan karena aku takut kau kucilkan dan menganggap aku ingkar dan sombong.
Banyak sudah bukti bukti dalam perjalanku yang dibawa pulang dan di jadikan pajangan meja atau sekedar cendra tangan bagi kerabat dan handai tolan.

Waktu ku harap masih panjang dan memberi banyak kesempatan agar aku dapat meneruskan dan mengulang jalan kenangan serta sebagian angan angan. Mungkin langkah ini tak secepat dahulu dan tak dapat lagi berlari seperti kijang muda di hutan.

Sungguh sebetulnya petualangan ku sangat banyak hingga aku lupa menghitungnya. Lambat laun takdir tak dapat ku tolak badan pun mulai menunjukkan sikap. Perlahan langka ini mulai berat dan lamban, kulitku kering serta kusam dan alas terasa keropos termakan waktu.
Meski pun begitu aku masih kuat! dan ingin terus mengabdi kepada mu “Tuan dan Nyonya”, jika kamu menganggap aku masih berguna, tak apalah jika aku harus menghentikan sisa langka yang tertunda dan ijinkan aku menjadi [penghias pintu rumah].
Silakan baca juga. Kala Mentari Hilang, Apakah Tampa Jasa, Valentins Day
Yang sepatu itu vas atau pot ya? Asyik juga 🙂
SukaSuka
Sepatu bekas 😄
SukaSuka